 |
Dekorasi acara lamaran (Sumber: Instagram @rangkai_riefinka) |
Pernah kepikiran gak sih, kemana limbah bekas dekorasi acara bermuara?
Kalau limbah dekorasinya dari bunga artificial mungkin masih bisa digunakan kembali oleh dekoratornya
dan tidak langsung dibuang.
Namun bagaimana dengan limbah dari dekorasi bunga
asli?
 |
Dekorasi acara tasyakuran (Sumber: Instagram @rangkai_riefinka) |
Sosial media sangat berperan besar terhadap transisi budaya di Indonesia.
Buktinya, tren acara lamaran,
baby shower, bridal shower, gender reveal, tasyakuran, dan lain-lain yang biasanya
tidak pernah diselebrasi dengan mewah dan apik, kini menjadi ajang adu aestetik di sosial media.
Hal ini sebenarnya melahirkan banyak peluang kerja, seperti jasa dekorasi
acara, jasa sewa pakaian, jasa event organizer, jasa fotografi, dan lain-lain.
Namun dibalik itu, tren ini sebenarnya
meningkatkan jumlah limbah di Indonesia yang sebenarnya sudah banyak, terutama limbah dari dekorasi.
Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasinya tanpa harus menghilangkan tren budaya tersebut?
Baca juga: 5 Tips Memilih Pakaian Traveling dengan Fashion Ramah Lingkungan
Intip Cara Jepang Mendaur Ulang Bunga Bekas Dekorasi
 |
Haruka Kawashima (Sumber: harukakawashima.com) |
Haruka Kawashima dulunya adalah seorang florist di Jepang. Selama dirinya
bekerja, dia menyadari bahwa 30% - 50% bunga segar untuk dekorasi di Jepang
berakhir di tempat pembuangan. Apalagi saat masa natal, pada tanggal 25 Desember bunga akan diserbu pelanggan, tetapi pada keesokan harinya masih banyak bunga segar yang malah berakhir di tempat pembuangan.
Fenomena tersebut memberikan Haruka ide bisnis yang cemerlang. Haruka
Kawashima membentuk
Rin Inc, sebuah perusahaan yang mendaur ulang bunga bekas
menjadi aksesoris layak pakai.
Bagaimana cara kerjanya?
Pertama, Haruka melakukan pengajuan ke berbagai instansi seperti penyelenggara pernikahan (
Wedding Department), penyedia karangan bunga, bahkan hotel hingga
restoran di Tokyo untuk menjual bunga segar yang sudah tidak digunakan lagi kepada
Rin Inc.
Meskipun Haruka mau membayar bunga bekas tersebut, beberapa instansi dan bisnis sukarela
memberikan bunga bekasnya kepada Haruka secara cuma-cuma.
Kedua, beberapa bunga dikeringkan dan dibentuk menjadi aksesoris. Jika
terdapat bunga-bunga yang tidak cocok untuk dijadikan aksesoris, Haruka akan
membuatnya menjadi hiasan bunga kering.
.jpg) |
Salah satu aksesoris dari bunga daur ulang (Sumber: harukakawashima.com) |
|
Nantinya, hiasan bunga kering ini akan ditawarkan kepada cafe-cafe atau
restoran di Jepang yang ingin mendekorasi tempat bisnisnya. Bunga kering cocok untuk dekorasi di tempat-tempat bisnis, karena perawatannya mudah dan tidak akan layu.
Selain itu, yang terpenting, Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang (Nōrinsuisanshō) mendukung ide bisnis Haruka dan membentuk
Hana Ippai Project 2021.
Hanna Ippai Project merupakan proyek pemerintah Jepang, yang bertujuan untuk menggaet lebih banyak warga Jepang untuk membeli bunga segar dari petani mereka dan menghimbau mereka agar limbah bekas bunganya diserahkan ke pendaur ulang bunga (flowercyclist).
Menurut kalian apakah pemerintah Indonesia mau membuat proyek serupa? Komen di bawah ya!
Cara Mengeringkan Bunga
.jpg) |
Proses pengeringan bunga (Sumber: charlottesvillefamily.com) |
Mengeringkan bunga adalah cara yang populer untuk mengawetkan bunga-bunga
favorit kita. Buat kamu yang penasaran bagaimana cara mengeringkan bunga,
simak langkah-langkahnya di bawah ini:
-
Pilih bunga yang tepat
Pilih bunga yang masih segar dan dalam keadaan
terbaik untuk dikeringkan. Tidak semua bunga dapat dikeringkan. Bunga
dengan kelopak tebal dan kuat adalah bunga yang mudah dikeringkan.
Contohnya: mawar, bunga matahari, lavender, daisy, dan delphinium.
-
Siapkan bahan-bahan yang diperlukan
Kamu wajib menyiapkan tali,
gunting, karet gelang, dan kertas koran atau tisu. Selain itu, pastikan
kamu memiliki ruang yang cukup untuk menggantung bunga saat
dikeringkan.
-
Potong batang bunga
Gunakan gunting yang bersih dan tajam untuk
memotong batang bunga dengan sudut miring. Potong batang bunga sekitar
10-15 cm dari bawah bunga.
-
Ikat bunga
Ikatkan bunga-bunga menjadi bundel yang longgar
menggunakan tali atau karet gelang. Pastikan bundel tersebut cukup longgar
untuk memungkinkan sirkulasi udara di sekitar bunga.
-
Keringkan secara terbalik
Gantung bundel bunga secara terbalik di
tempat yang gelap, dingin, dan kering. Ruangan dengan sirkulasi udara yang
baik adalah pilihan yang tepat. Kamu juga bisa menggunakan rak pengeringan
atau kawat untuk menggantung bundel bunga.
-
Biarkan mengering
Biarkan bunga mengering selama beberapa minggu.
Waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan bunga tergantung pada jenis bunga
dan kelembapan udara. Pastikan bunga benar-benar kering sebelum
melanjutkan ke langkah berikutnya.
Mawar biasanya membutuhkan
waktu sekitar dua hingga tiga minggu untuk mengering sepenuhnya. Bunga
matahari, daisy, dan lavender membutuhkan waktu sekitar satu hingga dua
minggu untuk mengering.
Sedangkan bunga statice cenderung
mengering dengan cepat, dan biasanya membutuhkan waktu satu hingga dua
minggu untuk mengering.
-
Cek tingkat kekeringannya
Periksa apakah bunga sudah benar-benar
kering dengan menyentuh kelopaknya. Jika kelopak terasa rapuh dan tidak
ada kelembaban, maka proses pengeringan sudah bisa dihentikan.
-
Mempertahankan bentuk bunga yang sudah kering
Setelah bunga kering,
kamu dapat menggunakan semprotan rambut (hair spray) atau semprotan
perlindungan lainnya untuk menjaga keindahan dan ketahanan bunga.
Semprotkan dengan hati-hati dari jarak yang cukup jauh untuk menghindari
kerusakan.
-
Cara penyimpanan
Setelah bunga benar-benar kering, kamu dapat
menyimpannya di vas atau meletakkannya dalam kotak kering yang terlindungi
dari debu dan sinar matahari langsung.
Profesi flowercyclist
Jumlah orang yang mendaur ulang bunga bekas dekorasi mulai berkembang di
negara-negara maju, khususnya Jepang.
Perkembangan ini melahirkan sebuah profesi baru yang disebut flowercyclist.
Istilah flowercyclist diambil dari kata "flower" yang artinya bunga dan
"upcycle" yang berarti daur ulang.
Sehingga flowercyclist adalah sebutan untuk orang yang mendaur ulang bunga dan
mengambil keuntungan bisnis dari kegiatan daur ulang tersebut. Contohnya
adalah Haruka Kawashima.
Bisakah konsep bisnis flowercyclist berkembang di Indonesia?
Indonesia adalah negara dengan kekayaan flora yang melimpah, terutama
bunga-bunga indigenous yang unik dan beragam.
Flowercyclist di Indonesia sebenarnya bisa sangat berkembang karena
Indonesia memiliki suplai bunga yang melimpah ditambah dengan budaya
Indonesia yang sering menyelenggarakan acara yang membutuhkan banyak
dekorasi bunga seperti pernikahan, lamaran, tasyakuran, syukuran,
bridal shower, baby shower, gender reveal, dan lain-lain.
Namun, dalam prinsip ekonomi, sebuah bisnis tidak bisa berjalan jika hanya
ada suplai/ penawaran. Suplai harus beriringan dengan permintaan atau
demand.
Di mana ada permintaan di situ pasti ada penawaran.
Nah, saya yakin permintaan akan item fashion dari bunga daur ulang bisa menjanjikan di Indonesia. Dengan bermodalkan kreativitas produksi dan pemasaran, segala produk yang unik akan dengan mudah mendapat pelanggan.
Apalagi Indonesia merupakan negara dengan populasi besar. Mencari pelanggan akan jauh lebih mudah di sini. Pengusaha dari negara lain saja banyak yang menyasar pelanggan dari Indonesia karena populasinya yang besar dan didominasi oleh masyarakat rentang usia produktif.
Saya berharap pengembangan profesi ini bisa menjadi katalis untuk konsep
bisnis
sustainable fashion. Flowercyclist diharapkan memiliki pendekatan
yang
sustainable terhadap penggunaan bahan baku bunga dan memastikan
bahwa proses daur ulang tidak merusak atau mengurangi nilai estetika bunga
itu sendiri.
Untuk berkembangnya profesi flowercyclist di Indonesia, dibutuhkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya daur ulang bunga dan permintaan terhadap
produk-produk yang dihasilkan dari daur ulang tersebut. Peluang bisnis juga
bisa tumbuh dengan adanya kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti florist,
penyelenggara pernikahan, hotel, atau penyedia jasa pengiriman bunga.
Potensi perkembangan profesi
flowercyclist di Indonesia
tergantung pada adopsi masyarakat terhadap konsep daur ulang bunga dan
kesadaran akan keberlanjutan
lingkungan. Dukungan dari pemerintah, pelaku
industri, dan konsumen dalam mengembangkan kesadaran dan permintaan akan
produk-produk daur ulang bunga akan menjadi faktor penting dalam pertumbuhan
profesi ini.
Selain ide sustainable fashion di atas, masih banyak ide sustainable fashion yang bisa kita adopsi. Jika kamu membutuhkan inspirasi atau sekadar pengetahuan terkait sustainable fashion, kamu bisa kunjungi website sustainable fashion Laruna Indonesia Fashion Forum.
Laruna memiliki rubrik khusus untuk artikel bertema
sustainable fashion. Selain itu, jika kamu memiliki hobi menulis dan menyukai dunia fashion, kamu bisa mendaftar menjadi penulis kontibutor pada untuk laman website Laruna pada link di bawah ini:
https://laruna.id/contributor/
Sumber:
https://harukakawashima.com/wp/accessories/
https://zenbird.media/flowercyclists-rescuing-christmas-flowers-from-waste/
Komentar