Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Gambar

Trik Mencetak "Jenius" Cilik

Pernah dengar produk kulkas tanpa listrik? Sterofoam besar dibentuk sedemikian rupa hingga menyerupai box pendingin, kemudian diisi dengan sayuran yang dimasukkan ke dalam kaleng biskuit. Untuk menjaga agar suhu sayuran tetap dingin, pasir dan air dingin ditaburkan di sekeliling kaleng tersebut. 

Pasir adalah media yang mampu mempertahankan suhu. Konsep dasar inilah yang menjadi acuan dari penemuan fantastis ini. Sosok dibalik penemuan ini adalah dua anak yang masih duduk di kelas 6 SD pada Oktober 2019 silam.

Fakta ini memantik dua pertanyaan: Bagaimana penerapan kulkas tanpa listrik ini dari segi praktik? Bagaimana penemuan semacam ini bisa diusung oleh anak-anak yang bahkan belum mencapai usia pubertas?

Pada artikel ini, kita akan membahas jawaban dari pertanyaan kedua.

Potensi Otak Anak di Usia Dini



Menurut penelitian, pada rentang usia SD, otak berada di puncak plastisitasnya, di mana pembentukan koneksi antar-sel saraf otak lebih cepat dibandingkan usia dewasa. Plastisitas ini membuat anak-anak lebih cepat dalam memproses informasi baru dan mampu menghubungkan konsep yang tampaknya tidak terkait.

Otak di rentang usia ini tidak terikat pada logika linear orang dewasa, sehingga solusi masalah yang dimunculkan sering kali lebih kreatif. Ide kulkas tanpa listrik, misalnya, yang hanya terinspirasi dari permainan pasir atau kotak penyimpanan sederhana di rumah mereka.

Anak-anak adalah pengamat alami. Misalnya, mereka melihat pasir bukan hanya sebagai mainan, tetapi sebagai media yang bisa menyimpan suhu. Mereka melihat kaleng biskuit, bukan sekadar tempat makanan, tetapi juga sebagai wadah yang bisa diolah menjadi solusi. 

Tidak seperti orang dewasa, rasa penasaran anak-anak itu melebihi rasa takut gagalnya dan daya imajinasinya 10 kali lipat lebih tinggi daripada orang dewasa. Itu lah mengapa sangat penting bagi orang tua dan orang-orang dewasa di lingkungan mereka untuk dapat memfasilitasi ide dan kreatifitas mereka.

Menciptakan Lingkungan yang Memfasilitasi Kreativitas dan Tumbuh Kembang Anak Sedini Mungkin

Penemuan luar biasa seperti kulkas tanpa listrik oleh siswa SD atau molekul Tetranitratoxycarbon oleh Clara Lazen, seorang siswa kelas 5 SD di Amerika Serikat, adalah bukti nyata bahwa anak-anak memiliki potensi besar untuk berpikir kreatif dan inovatif. Namun, potensi ini hanya dapat berkembang jika mereka berada di lingkungan yang mendukung.

Sekolah yang memberikan ruang untuk eksperimen, kolaborasi, dan pembelajaran berbasis proyek menjadi katalisator utama dalam memupuk rasa ingin tahu dan kemampuan problem-solving anak. Salah satu contoh sekolah yang mengedepankan pendekatan ini adalah BINUS School Surabaya.

BINUS School Surabaya tidak hanya merupakan salah satu SD terbaik di Surabaya, tetapi juga satu-satunya yang mengadopsi pendekatan S.T.R.E.A.M. (Science, Technology, Reading, Engineering, Arts, Mathematics). Pendekatan ini dirancang untuk:

Mengintegrasikan Ilmu Pengetahuan dengan Kreativitas

Anak-anak diajak untuk berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah dunia nyata, seperti simulasi proyek energi berkelanjutan atau eksperimen fisika sederhana.

Mendorong Kolaborasi Antardisiplin

Dengan memadukan seni (arts) dan sains (science), anak-anak belajar bahwa kreativitas adalah bagian tak terpisahkan dari ilmu pengetahuan.

Memberikan Pengalaman Belajar Berbasis Proyek (Project-Based Learning)

Dalam proses belajar, siswa diberikan kebebasan untuk mencoba, gagal, dan menemukan solusi yang paling tepat—sebuah cara belajar yang mirip dengan bagaimana penemu kecil menciptakan inovasi mereka.

Membuka Ruang Eksperimen

Fasilitas modern seperti laboratorium sains, ruang seni, dan pusat teknologi di BINUS School Surabaya menjadi sarana anak-anak untuk menyalurkan rasa ingin tahu mereka ke dalam bentuk eksperimen nyata.


***

Penemuan seperti kulkas tanpa listrik atau molekul kimia baru mungkin terlihat sederhana, tetapi ini adalah refleksi dari bagaimana anak-anak dapat menghubungkan ide-ide kecil menjadi solusi besar. Dengan pendekatan seperti S.T.R.E.A.M. di BINUS School Surabaya, anak-anak tidak hanya dididik untuk memahami pelajaran akademik, tetapi juga dilatih untuk menjadi pemecah masalah masa depan.

Untuk mencetak lebih banyak penemu cilik seperti mereka, sudah saatnya kita, sebagai orang tua dan pendidik, memastikan anak-anak tumbuh di lingkungan yang mendukung rasa ingin tahu, kreativitas, dan inovasi mereka. BINUS School Surabaya adalah salah satu tempat terbaik untuk mewujudkan mimpi tersebut.


Komentar