Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Gambar

#Jalan2Jenius: 5 Tempat yang Wajib Dikunjungi di Subotica Serbia, Unik!



#Jalan2Jenius: Pengalaman pakai Jenius di luar negeri - Kamu mau jalan-jalan ke Eropa tanpa perlu repot urus visa? Mau traveling ke negara unik yang anti-mainstream? Lagi nyari negara tujuan traveling yang belum banyak diketahui orang Indonesia? Kalau kamu menjawab "Iya" untuk ketiga pertanyaan di atas, maka jawabannya adalah Serbia. 

Kamu mungkin bertanya-tanya:

  • Bukannya Serbia adalah negara yang sedang konflik? 
  • Apakah Serbia aman dikunjungi?
  • Bukannya Serbia adalah negara komunis? Negara komunis kan rata-rata kurang bagus pariwisatanya?

  • Kalau pergi ke Serbia transaksinya pakai apa?
Berikut jawabannya:

Apakah Serbia adalah negara yang sedang konflik?

Negara Serbia dulunya adalah bagian dari Yugoslavia. Saat masih menjadi bagian dari Yugoslavia, Serbia memang merupakan negara konflik. Namun, konflik tersebut telah usai 20 tahun yang lalu. Sekarang, Serbia sudah melampaui tahap recovery dan sudah aman dikunjungi. Mungkin stereotype "negara konflik" Serbia masih terpatut dalam pikiran masyarakat Internasional, padahal konfliknya sudah usai sejak 20 tahun lalu.

Apakah Serbia aman dikunjungi?

Serbia sudah aman banget untuk dikunjungi. Kamu bisa cek akun YouTube Let's Go Serbia. Akun tersebut dikelola oleh orang Indonesia yang sudah lama tinggal di Indonesia. Bahkan untuk solo traveler sekali pun, Serbia sudah terbilang aman. Namun, sama seperti negara-negara Eropa lainnya, seperti Italia dan Perancis, Serbia juga tidak luput dari kasus pencopetan. Sebenarnya setiap negara tidak bisa 100% aman dari pencopetan. Tinggal bagaimana kita bisa menjaga barang berharga selama di negara tujuan.

FYI, meskipun begitu, jika dibandingkan dengan negara-negara di Eropa Barat seperti Italia dan Perancis, Serbia terasa jauh lebih aman dan kasus pencopetan turisnya jauh lebih sedikit.

Apakah Serbia masih menerapkan ideologi komunis sehingga negaranya kurang menarik dari segi pariwisata?

Sama seperti kebanyakan negara di benua Eropa, kini Serbia sudah menjadi Republik Sosialis. Serbia bukan lagi negara Komunis. Serbia juga merupakan bagian dari European UnionSerbia adalah sebuah negara yang telah mengalami perubahan politik dan ekonomi signifikan sejak keruntuhan Yugoslavia pada tahun 1990-an. 

Serbia kini menawarkan berbagai atraksi pariwisata dengan kekayaan budaya, sejarah, dan alam yang menarik. Bahkan pada 2022, Novi Sad (salah satu kota besar di Serbia) berhasil menyandang status sebagai Ibu Kota Kebudayaan Eropa (Europe's Capital of Culture).

Kalau pergi ke Serbia transaksinya pakai apa?

Debit Visa Jenius Contactless milik saya dan suami. Sumber: dok. pribadi


Meskipun Serbia belum berada dalam radar kebanyakan turis Indonesia, tapi kamu gak perlu khawatir soal transaksi keuangan di sana. Kamu bisa pakai kartu Debit Visa Jenius. Dengan Debit Visa Jenius kamu bisa menarik uang di mana saja, bahkan di kota kecil negara Serbia (sudah saya buktikan sendiri). 

Debit Visa Jenius juga sudah contactless. Ini sangat membantu untuk traveler, karena mesin EDC di luar negeri kebanyakan sudah contactless semua. Simpel banget, cukup tempelkan kartu debit ke mesin EDC, tanpa memasukkan pin dan tanpa colok kartu ke mesin, saldo otomatis langsung terpotong.

Selain itu, dengan aplikasi Jenius, kamu juga bisa transaksi mata uang asing lho. Lewat aplikasi Jenius kita bisa membeli mata uang asing dan dikoneksikan langsung ke kartu debit. Bagi traveler, fitur ini tentu sangat berguna ketika kita mendarat di negara tujuan yang mata uangnya sudah ada di Jenius. Dengan begitu, kita tidak perlu repot tarik tunai atau tukar uang di money changer.

FYI, mata uang Serbia adalah Serbian Dinar (Rsd). Mata uang ini memang belum tersedia di aplikasi Jenius. Tapi.... karena Serbia adalah bagian dari European Union, jadi mata uang Euro juga berlaku di sini. Kamu bisa menukarkan rupiah mu ke dalam Euro lewat Jenius. 


***

Fakta di atas saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi saya berkunjung ke Serbia. Pada artikel kali ini, saya ingin merekomendasikan tempat-tempat yang wajib kamu kunjungi jika ingin traveling ke Serbia, khususnya di Kota Subotica. Sebenarnya saya mengunjungi 3 kota selama di Serbia, yaitu Belgrade (Ibu Kota), Novi Sad, dan Subotica. 

Namun kota Subotica adalah kota di Serbia yang paling underrated alias jarang sekali dibicarakan dan diulas. Padahal kotanya sangat unik dan menarik. Semoga tulisan ini bisa jadi bahan referensi rencana #jalan2jenius kamu tahun ini. Simak sampai akhir ya!

1. Subotica City Hall (Subotica Gradska Kuća)

Gradska Kuća Subotica (Subotica City Hall). Sumber: Dok. Pribadi


Gradska Kuća adalah sebuah istilah dalam bahasa Serbia yang artinya "Balai Kota". Gradska Kuća Subotica adalah bangunan yang berfungsi sebagai pusat administratif atau kantor pemerintahan kota Subotica. Jadi sebenarnya, tidak hanya Subotica yang memiliki Gradska Kuća. Lalu apa yang membuat Gradska Kuća di Subotica spesial?

Gradska Kuća Subotica merupakan bangunan yang memiliki arsitektur art nouveau. Arsitektur art nouveau menggabungkan elemen-elemen arsitektur tradisional dengan teknologi modern dan gagasan artistik baru untuk menciptakan desain yang unik. Ciri khas dari arsitektur art nouveau adalah penggunaan bentuk organik yang rumit dan eksentrik. Motif-motif yang digunakan adalah bunga, daun, dan hewan seperti burung dan serangga.

Arsitektur art nouveau juga memiliki ciri khas penggunaan warna-warna cerah dan kontras, khususnya warna-warna primer seperti merah, biru, dan kuning. Seniman Art Nouveau umumnya menggunakan teknik dekoratif seperti ukiran, mosaik, dan jendela besar  yang diberi dekorasi untuk menciptakan efek artistik yang indah dan eksentrik.

Terlihat dari foto di atas, di mana Gradska Kuća Subotica didominasi warna merah untuk eksteriornya. Kemudian, terdapat air mancur besar yang menjadi pusat dari taman depannya yang berwarna biru terang. Airnya sangat jernih, tidak ada sedikit pun sampah, bahkan daun jatuh sekali pun tidak ada. 

Untuk bisa masuk ke dalam memang membutuhkan reservasi dan wajib masuk bersama tour guide. Oleh karena itu, saya dan suami hanya bisa berkunjung di luar bangunan. Namun, gak perlu khawatir. Sebab, di luar bangunan terdapat taman luas yang sangat asri. Di taman tersebut banyak kursi taman yang mengelilingi air mancur.

Di sekitar taman juga terdapat banyak penjual makanan ringan, fast food, dan kedai kopi kekinian. Jadi, kamu bisa datang ke sini untuk bersantai sembari menikmati udara segar, atau untuk sekadar berfoto dengan latar belakang yang super estetik.

2. Subotica Synagogue

Subotica Synagogue. Sumber: Dok. Pribadi

Subotica Synagogue adalah Synagogue terbesar kedua di Eropa. Apa itu Synagogue? Synagogue adalah tempat ibadah bagi orang-orang Yahudi. Namun, Subotica Synagogue sudah beralih fungsi menjadi warisan budaya Serbia alias Serbian National Heritage. Sesuai dengan namanya, sebuah warisan budaya tentunya berada dalam naungan pemerintahan.

Jadi, kini Subotica Synagogue sudah dialihfungsikan untuk tujuan pariwisata. Siapa saja bisa berkunjung ke sini. Yang menarik dari Synagugue ini adalah eksterior dan interiornya yang dibuat dengan gaya art nouveau. Arsitekturnya menggabungkan elemen tradisional Hungaria dengan seni kontemporer. 

Setiap sudut bangunan sangat artistik, sehingga sangat ideal untuk berfoto dan membuat konten. Synagogue ini juga tidak terlalu ramai pengunjung. Waktu itu, saya bebas berfoto di sana sini, karena memang masih sepi. 

Padahal kalau di Indonesia, segala hal yang unik dan aestetik pasti sudah jadi buruan para content creator dan penggunan sosmed. Tapi di sini, tempat-tempat cantik masih sepi pengunjung alias belum jadi wahana mainstream. Oh ya, kalau nanti kamu akan berkunjung, jangan lupa pakai pakaian yang sopan yah!

3. Raichle’s Palace

Raichle's Palace. Sumber: dok. pribadi


Raichle's Palace adalah bangunan bernuansa art nouveau lainnya yang letaknya tidak jauh dari Gradska Kuća. Cukup berjalan kaki kurang dari 1 km, kamu sudah bisa berkunjung dari satu art nouveau ke art nouveau lainnya.

Meskipun disebut sebagai istana/palace, tetapi Raichle's Palace adalah galeri seni yang dibuka untuk umum. Tepat di belakang bangunan ini, terdapat restauran yang menjual makanan western dengan harga miring. Ada kedai kopinya juga, lho.

Jadi, setelah berkunjung di galeri seni Raichle's Palace, kamu bisa langsung bersantai di restaurannya. Raichle's Palace dikelilingi oleh berbagai bangunan art nouveau lainnya yang lebih kecil, sehingga kamu akan puas berkeliling. Setiap minggunya, galeri seni ini memamerkan karya seni dari seniman lokal yang berbeda-beda. Cukup membayar 83 Rsd atau sekitar 12ribu rupiah per orang, kamu sudah bisa menikmati pameran seni di seluruh bangunan.

4. Miksa Domotor Palace  (City Museum)

Subotica City Museum (dok. pribadi)

City Museum ini terletak di seberang Subotica Synagogue. Jangan tertipu dari tampak luarnya yang terlihat seperti tak berpenghuni dan sepi. Awalnya saya mengira kalau museum ini tutup, sangking sepinya. Karena penasaran, saya tetap mencoba masuk dan melihat kesana-sini, tetapi tak terlihat ada staff yang bertugas. Tak lama kemudian, saya berjalan menuju pintu keluar.

Tak lama kemudian ada seorang perempuan ramah yang mengejar saya dan suami. “Maaf, saya kira tidak ada pengunjung. Silahkan masuk lewat sini.” *Dalam Bahasa Inggris*

“I..iyaa terimakasih” jawab saya yang kaget karena keramah tamahannya. Dia sampai berlari mengejar kami berdua yang sudah sampai di pintu keluar. Dari suaranya, dia terdengar seperti merasa bersalah dan tidak enak hati. Ramah sekali.

Museum ini terdiri dari tiga lantai. Lantai pertama diperuntukkan untuk pameran lukisan dan benda-benda bersejarah lainnya, seperti kamera pertama di dunia dan senjata para ksatria Hungaria.

Di lantai dua, terdapat museum interaktif yang menyajikan karya seni anak dan video tentang perubahan iklim dan lingkungan. Sedangkan di lantai tiga terdapat figur-figur hewan yang dibuat dalam ukuran aslinya untuk kepentingan edukasi. Di akhir kunjungan, kita diberi souvenir berupa post card khas Subotica. Sudah gratis, staffnya baik, museumnya unik dan sepi, dikasih hadiah pula, perfect banget, kan?

5. Subotica Saving Bank Palace

Subotica Saving Bank Palace (sumber: dok. pribadi)


Untuk tempat satu ini, kami hanya berkunjung sampai di luar bangunan saja. Karena memang keunikan dari bangunan ini adalah dari eksteriornya yang dibangun dengan kaidah art nouveau. Di sekeliling bangunan terdapat restoran, fashion outlet, dan bar. Jadi, tempat ini cocok banget untuk dikunjungi saat kamu sedang strolling di pusat kota Subotica.

***

Baca juga: Rekomendasi Hotel Jakarta Bisa Merokok

Traveling ke Serbia memang anti-mainstream. Tapi #jalan2jenius ke kota Subotica yang terletak di perbatasan Serbia dan Hungaria ini jauh lebih anti-mainstream. Di sini adalah surganya bangunan art-nouveau alias bangunan artistik khas zaman kerajaan Hungaria-Austria tempo dulu. Saya juga bingung kenapa kota ini belum terlalu viral di antara para turis.

Bahkan saya pernah bertanya lewat DM ke YouTuber asal Indonesia yang tinggal di Serbia. Saat saya tanya apakah dia pernah ke Subotica, dia pun menjawab belum pernah. Padahal dia sudah lama tinggal di Serbia. Semakin jarang dikunjungi, semakin penasaran dong saya. Keputusan saya mengunjungi Subotica benar-benar tidak saya sesali.

Kamu gak perlu khawatir untuk mengunjungi daerah-daerah yang tak biasa. Sejak ada Jenius, transaksi internasional tak pernah semudah dan se-inklusif ini. Aplikasi Jenius juga menyediakan fitur moneytory yang dapat menyajikan informasi alur pengeluaran budget traveling kamu. Singkatnya, kamu jadi lebih paham pola pengeluaran kamu saat traveling. Apakah kamu boros di transport? Hotel? Makan atau Entertainment? 

Melalui aplikasi Jenius juga kamu bebas transaksikan mata uang asing dengan mudah. Jadi kamu bisa terhindar dari drama money changer yang bervariasi. Pokoknya, sejak ada Jenius, traveling jadi lebih efisien dan terencana. Kira-kira, #Jalan2Jenius kemana lagi yah habis ini? 


Tulisan ini diikutsertakan dalam #kompetisiblogjenius 2024

Komentar