![]() |
Sertifikat penyelesaian kelas online Tempo Institute: Mengoptimalkan SEO untuk Penulisan |
Berawal dari Kegelisahan karena Tulisan Saya Belum Pernah Menang Lomba
Akhir tahun 2022 kemarin saya mengikuti sekitar 9 lomba menulis. Ini pengalaman pertama saya ngikutin lomba-lomba online. Saya menyesal, kenapa gak dari dulu ya saya ikut gini-ginian? Pengalaman kaya gini bakal jadi bekal yang sangat helpful bagi saya saat masih berstatus mahasiswi dulu.
Nyatanya waktu itu the odds were not in my favor. Gaada satu pun dari lomba-lomba itu yang saya menangkan haha. Tapi it's ok, setidaknya saya bisa mencoba lagi.
Sebenarnya saya bukan newbie dalam hal penulisan. Lebih dari 100 tulisan saya sudah berhasil terbit di IDN Times. IDN kan notabenenya salah satu perusahaan media terbesar di Indonesia, yah. Jadi saya 'merasa' bahwa bakat penulisan saya cukup tervalidasi. Udah gitu, tulisan saya sempat menjadi Best Article bulan Maret 2023 (Thanks IDN Times).
Di sisi lain, saya belum pernah merasakan menang lomba menulis. Khususnya lomba-lomba menulis yang harus pakai teknik SEO. Traffic blog saya juga kurang bagus. Apalagi kalau dibandingin sama blogger-blogger suhu lain. Jauh~
Sempet nge-down dan cukup minder sih. Karena sejujurnya, saya sangat effort untuk menulis artikel. Di tengah-tengah kesibukan saja yang bekerja 9 to 5, saya masih sempatkan untuk research dan menulis. Meskipun begitu, tidak ada tulisan yang dilirik oleh juri.hiks. Setelah itu, saya hiatus menulis selama 6 bulan-an, karena merasa belum bisa membuahkan hasil yang signifikan dari tulisan.
Harga Kelas Online Tempo Institute
Siapa sih yang gak tahu Tempo? Tempo adalah salah satu media masa paling kredibel dan bergengsi di Indonesia.
Saat melihat iklan kelas online Tempo Institute, saya langsung terpincut. Waktu itu kalau gasalah judul iklannya begini "Mengoptimalkan SEO untuk Penulisan". Hmm.. Menurut hemat saya sih kayaknya lebih tepat kalau diberi judul "Mengoptimalkan Penulisan untuk SEO", Setuju gak?
Tapi yaa bisa aja saya yang salah kan?
Karena kredibilitas Tempo yang cukup ajib (menurut saya), ya saya tanpa ragu langsung CO kelas online dari Tempo Institute. Produk kelas online tersebut diiklankan di akun instagram resmi Tempo Institute. Saya beli kelasnya seharga 150ribu. Waktu itu, saya dapat diskon lebaran, jadi yang awalnya harga kelas 300ribu jadi 150ribu. Ya semakin yakin lah saya untuk CO.
Apa Saja Materi yang Didapat dari Kelas Online Tempo Institute
Sebenarnya saya mau banget nge-spill isi materinya buka-bukaan. Tapi itu akan menjadi sebuah pelanggaran hukum haha. Jadi, saya akan berikan gambaran besar apa saja materi yang didapat dalam kelas online Tempo Institute. Review ini murni dan jujur pengalaman pribadi saya mengikuti kelas online Tempo Institute: Mengoptimalkan SEO untuk Penulisan.
1. Pendahuluan yang sedikit bertele-tele untuk yang bukan pemula, tetapi bagus untuk pemula
Kelas online Tempo Institute dibagi menjadi beberapa bab dengan tema yang berbeda-beda.
Tentu saja pada bab pendahuluan pastinya berisi teori-teori dasar, misalnya seperti apa itu SEO, macam-macam jenis SEO, fungsi SEO, perbedaan SEO dan SEM, bagaimana cara kerja Search Engine, apa itu backlink, jenis-jenis backlink, memilih kata kunci, pentingnya kata kunci, dan teori-teori dasar lainnya yang sebenarnya bisa kamu dapatkan di Google atau YouTube.
Kenapa saya sebut bertele-tele? Karena sebagai blogger dan penulis media online, pastinya sedikit banyak kita sudah tidak asing dengan istilah-istilah SEO, backlink, keyword, dan lain-lain. Saya sendiri sudah pernah mempelajari basic knowledge ini.
Tetapi kalau kamu adalan pemula yang mau belajar SEO untuk penulisan dari nol, maka kelas online ini akan cukup efektif buat kamu.
2. Materi tulisan dan video yang orisinal dan otentik dari Tempo Institute
3. Contoh Tulisan yang Ramah SEO
4. Penjelasan Ciri-ciri Konten yang Ramah SEO
Lebaran sudah dekat! Intip Resep Gulai Kambing ala Kota Bursa yang Nikmat!
Kemudian ternyata judul yang benar menurut versi Tempo Institute adalah begini:
Inspirasi Hidangan Lebaran: Resep Gulai Kambing yang Gurih dan Kental.
Bagaimana kita benar-benar tahu kalau judul versi kita salah jika dibandingkan dengan versi mereka? Bisa saja judul versi kita juga benar bukan?
Nah, kehadiran pengajar yang interaktif saya rasa cukup penting untuk bab ini.
5. Penjelasan No follow link VS Do follow yang Belum Up to Date
Ini adalah salah satu point yang ingin saya highlight. Bear with me.
Dalam salah satu penjelasan kelas online Tempo Institute, terdapat pernyataan yang intinya begini:
"link building harus dilakukan di tempat DoFollow, dan sebanyak apapun link yang diberikan pada NoFollow tidak akan berdampak untuk membangun situs".
Pernyataan ini tidak sepenuhnya salah, tetapi kurang up to date dan terdapat beberapa poin penting yang tidak dimasukkan.
![]() |
Pernyataan pihak Semrush terkait link NoFollow |
Mulai 01 Maret 2022, Google sudah mulai menganggap atribut "NoFollow" sebagai petunjuk (hint) dalam proses indeksing dan crawling sebuah situs web.
Sebelumnya, atribut "NoFollow" digunakan untuk memberi tahu search engine, terutama Google, untuk tidak mengikuti atau mengindeks link yang ditandai dengan atribut tersebut. Namun, sejak 1 Maret 2022, Google mulai mengubah cara mereka memperlakukan atribut "NoFollow".
Alih-alih mengabaikan link dengan atribut "NoFollow", Google sekarang menganggap atribut tersebut sebagai petunjuk atau saran untuk proses indexing dan crawling.
Google masih mempertimbangkan untuk mengikuti link dengan atribut "NoFollow" meskipun link tersebut secara teknis ditandai sebagai tidak diikuti. Artinya, mesin pencari seperti Google dapat memilih untuk mengindeks atau tidak mengindeks link dengan atribut "NoFollow" tergantung pada konteks dan sinyal lain yang mereka temukan.
Nah, melansir dari inboundjunction.com berikut 4 alasan mengapa NoFollow Link sebenarnya memiliki peran dalam strategi SEO kita:
i. Link NoFollow menghasilkan traffic
Meskipun link nofollow tidak memberikan manfaat SEO langsung, mereka masih dapat mengirimkan lalu lintas rujukan ke website kita. Backlink NoFollow dari website terpecaya yang memiliki traffic tinggi masih lebih berharga daripada Backlink DoFollow dari website biasa yang berotoritas rendah.
Backlink Nofollow dari Website Otoritas Tinggi > Backlin Dofollow dari Website Otoritas Rendah
Otoritas website yang memberikan link merupakan faktor terbesar yang dinilai oleh Google ketika mengevaluasi nilai suatu backlink.
ii. Link NoFollow dapat memunculkan link DoFollow
Link NoFollow di website berotoritas tinggi sering kali mengarah ke link DoFollow dari website lain. Banyak website kecil yang menggunakan website besar sebagai source/sumbernya, sehingga dapat memicu link DoFollow ke website kita.
iii. Link DoFollow yang berlebihan bisa menimbulkan kecurigaan dari pihak search engine
Jadi, link NoFollow bisa menjadi pelengkap backlink, agar search engine tidak melakukan penalty akibat link DoFollow yang berlebihan.
iv. Link Nofollow mendukung strategi PR (Public Relation) digital kita
Beberapa website bisnis dan marketing terkenal menggunakan link NoFollow untuk semua link eksternalnya.
Jika kita berpikir jangka panjang, untuk membangun merek dan PR digital, baik link DoFollow maupun NoFollow sebenarnya tidak begitu penting. Yang terpenting adalah jika merek kita ditampilkan di website yang paling kredibel dan banyak diikuti, yang membangun otoritas dan mengirimkan traffic rujukan ke website kita.
6. Materi Google Analytic yang Disuguhkan Masih Menggunakan GA3 dan Belum Menjelaskan GA4
Kesimpulan
- Kelas Online ini cocok untuk pemula yang masih memiliki nol pengetahuan soal SEO dan kepenulisan digital
- Kelas Online ini kurang up to date dalam beberapa materi yang disuguhkan
- Pemberian contoh untuk analisa kurang banyak
- Materi berupa teks dan video otentik dan sangat jelas, walaupun masih terdapat beberapa typo
- Harga standar
Komentar