Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Gambar

Cara Menghitung Kebutuhan Panel Surya untuk Rumah dengan Daya Listrik 2200 Watt

PLTS Atap (Sumber: Pexels.com/Vivint Solar disunting dengan Canva)


Cara Menghitung Harga Listrik Sesuai Kebutuhan

Pertama-tama, pengertian 2200 watt dari sisi PLN adalah PLN menyediakan listrik maksimal 2200 watt. Sehingga, jika kita menyalakan alat yang konsumsi listriknya lebih dari 2200 watt, MCB-nya akan turun. Apa itu MCB? Miniature Circuit Breaker (MCB) atau Pemutus Sirkuit Miniatur adalah sebuah perangkat proteksi dan pemutus arus listrik apabila terjadi kelebihan muatan listrik atau jika terjadi hubung singkat (korsleting). Kegagalan fungsi dari MCB dapat menimbulkan kebakaran.
Perbedaan Circuit Breaker dan Miniature Circuit Breaker (Sumber: Schneider Electric)

Jika suatu alat (misalnya, mesin las listrik) mengonsumsi listrik 2200 watt selama 1 jam berarti kita harus menyediakan token sebanyak 2,2kW per jam atau senilai Rp 3.252 per jam, karena 1 kWh = Rp 1.478 untuk golongan 2200 wattSebetulnya konsumsi listrik rumah bisa dilihat dari jumlah token atau tagihan per bulannya. Jika anda biasa menghabiskan Rp 700.000 per bulan maka kebutuhan rumah anda adalah:

Rp 700.000 : Rp 1.478 = 473,6 kW per bulan; (1)
473,6 kW: 30 hari = 15,8 kW per hari (24 jam, siang malam); (2)
15,8 kW: 24 jam = 0,658 kW per jam (658 Watt per jam); (3)
0,658 kW: 60 menit = 0,011 kW per menit (11 Watt per menit); (4)
0,011 kW: 60 detik = 0,000183 kW per detik (0,183 Watt per detik). (5)

Masih bingung? 
Saya akan berikan contoh perhitungan jika anda menghabiskan Rp 1.000.000 per bulan untuk membayar listrik:

Rp 1.000.000 : Rp 1.478 = 676,6 kW per bulan;
676,6 kW: 30 hari = 22,5 kW per hari (24 jam, siang malam); 
22,5 kW: 24 jam = 0,939 kW per jam (939 Watt per jam); 
0,939 kW: 60 menit = 0,016 kW per menit (16 Watt per menit); 
0,016 kW: 60 detik = 0,000261 kW per detik (0,261 Watt per detik). 

Perhitungan Kebutuhan Listrik jika Menggunakan PLTS Atap

Jika kebutuhan listrik tersebut di atas akan dipenuhi oleh PLTS, maka diperlukan sebuah sistem PLTS yang mampu menghasilkan sebanyak 0,183 watt per detik (untuk case listrik Rp 700.000 per bulan). Namun, karena sinar matahari hanya tersedia di siang hari (itu pun jika tidak mendung), maka sinar matahari kita asumsikan bersinar 5 jam per hari. Sehingga, dibutuhkan panel surya yang mampu menghasilkan:

658 watt x 5 jam = 3160 watt per hari (lihat perhitungan no. (3))

Nah, terdapat berbagai jenis spesifikasi panel surya, antara lain adalah panel surya kapasitas 50WP, 100WP, 500WP, 1000 WP, atau 3000 WP. WP merupakan singkatan dari Watt-Peak yang artinya adalah: jumlah daya listrik (watt) maksimal atau puncak (peak) yang dapat dihasilkan oleh panel surya tersebut. Artinya, panel surya 500 WP mampu menghasilkan listrik hingga 500 Watt dan tidak lebih. 

Bagaimana cara mengetahui spesifikasi panel surya? Dari sticker yang menempel dibelakang produk panel surya, termasuk efisiensinya dan cara kerjanya dengan suhu yang berubah, serta informasi mekanis seperti dimensi dan beban angin.




Anggaplah kita membeli panel surya dengan spesifikasi 500 WP (untuk menghemat jumlah panel surya yang akan diinstal). Sehingga, untuk memenuhi kebutuhan listrik sebanyak 3160 Watt dibutuhkan panel surya tipe 500 WP sebanyak:

3160 Watt: 500 WP = 6,5 ~ dibulatkan menjadi 6 buah panel surya 

Jika kita ingin menggunakan panel surya tipe 1000 WP, maka dibutuhkan panel surya sebanyak:

3160 Watt: 1000 WP = 3,16 ~ dibulatkan menjadi 3 buah panel surya. Loh, kenapa dibulatkan ke bawah? 

Sesuaikan kapasitas panel surya agar dibawah konsumsi listrik kita. Perlu ada kwh yang kita tetap ambil dari PLN minimal sebesar abonemen. Karena dengan abonemen,  kita membayar nilai yang sama bahkan jika tidak menggunakan kwh listrik.

Jika kapasitas panel surya sama dengan konsumsi listrik kita, kita tetap harus bayar abonemen, padahal tidak ada listrik yang digunakan. Kan sayang~

Abonemen adalah biaya minimal langganan, jadi semisal kalian sedang tidak menggunakan listrik karena traveling 1 bulan, maka biaya listrik tidak semerta-merta akan nol rupiah, tetapi kalian tetap harus membayar abonemen sesuai golongan, misal 76.000 untuk golongang rumah 1.300VA. 

Efisiensi Panel Surya

Hingga saat ini, baru tersedia panel surya yang mampu mengolah potensi listrik sinar matahari dengan efisiensi 14% hingga 22% saja dari arus listrik DC. Misalnya, sinar matahari di area rumah kita mampu memberikan potensi listrik sekitar 100 watt per detik, maka yang mampu dipanen oleh panel surya atap rumah kita maksimal hanya 22 watt DC saja. 

Jika sistem arus listrik di rumah kita adalah arus AC maka akan terdapat kehilangan listrik akibat konversi via inverter (dari listrik AC menjadi DC) minimal 20% . Sehingga, daya listrik yang dihasilkan oleh panel surya adalah:
22 watt - 20%*22 watt = 22 watt - 4,4 watt = 17,6 watt

Jika kehilangan listrik pada sistem PLTS (kabel, sambungan, controller, MCB, dll) sebesar 5% (paling hebat baru 3%) maka listrik yang siap dipakai hanya 16,7 watt AC.

Komentar