|
ilustrasi keluarga muslim harmonis (Sumber: dok. pribadi disunting dengan Canva) |
Sakinah Mawaddah Warahmah adalah puncak cita-cita yang selalu diaminkan
oleh keluarga muslim di mana saja, tanpa terkecuali. Segala upaya kebaikan
dalam berumah tangga diharapkan akan selalu bermuara pada tiga kata
tersebut.
Makna sakina, mawaddah, dan rahmah sangat penting dalam
membentuk ikatan yang kokoh dan penuh berkah antara pasangan suami dan istri.
Dengan adanya kedamaian (sakinah), cinta (mawaddah), dan kasih
sayang (rahmah) dalam hubungan perkawinan, pasangan suami istri dapat
membangun rumah tangga yang bahagia dengan landasan yang kuat.
Jalan menuju Sakinah Mawaddah Warahmah tidak selalu mulus dan lurus,
tetapi berkelok dan dipenuhi kerikil berupa konflik, perselisihan, ujian, dan
masalah.
Saya baru saja genap menikah selama satu tahun. Karena umur perkawinan kami
yang terbilang baru ini, maka masih banyak hal yang perlu kami pelajari,
perbaiki, dan renungkan dalam berumah tangga. Tidak ada keluarga yang
sempurna, karena memang masing-masing insan diciptakan dengan
kekurangan.
Salah satu fungsi diciptakannya manusia berpasang-pasangan adalah untuk saling
melengkapi kekurangan satu sama lain dengan kelebihan, di situ lah letak
kesempurnaan yang sebenarnya.
Saat masalah menimpa rumah tangga, saya berusaha semaksimal mungkin untuk
tidak bercerita dan mencari konsultasi dari sembarang orang. Selayaknya
pasangan suami istri di luar sana, saya pernah mencari informasi dan solusi
berumah tangga secara online melalui internet. Pasti teman-teman yang
lain juga pernah, kan? Saya yakin saya tidak sendiri.
Beruntungnya, dengan kemajuan teknologi, segala bentuk informasi lebih mudah
untuk dicari. Bermodalkan smartphone dan search engine, jawaban
dari hampir segala bentuk pertanyaan bisa ditemukan, termasuk solusi syariat
untuk beragam isu dalam rumah tangga.
Pengalaman Pertama Berselancar di Situs Web
Chanelmuslim.com
|
Chanelmuslim.com |
Meskipun internet memang memberikan kemudahan dalam pencarian informasi,
tetapi masih terdapat beberapa kendala yang saya hadapi. Saya sempat kewalahan
mencari sumberi informasi yang kredibel dan bermutu dari lautan informasi di
internet. Banyak situs-situs yang kurang mengedepankan kualitas dengan konten
tulisan yang terlalu basic dan kurang membantu.
Syukur Alhamdulillah saya tak sengaja menemukan akun instagram
Chanelmuslim.com
di halaman
explore saya. Saya langsung takjub dengan keberagaman
informasi yang ditawarkan dan kredibilitas isi konten dari
Chanelmuslim.com, cara penyampaiannya pun sangat menenangkan hati dan mudah dipahami.
Belum puas saya menjelajahi akun instagram
Chanelmuslim.com, saya langsung bergegas membuka situs web
Chanelmuslim.com via
browser. Membaca-baca tulisan situs web
Chanelmuslim.com bikin lupa waktu, karena memang isinya berkualitas. Kalalu kata anak
sekarang "isinya daging semua", top!
Selain topik-topik seperti rumah tangga, fakta-fakta pranikah, hubungan dengan
mertua, teknik
parenting, psikologis, dan tumbuh kembang anak,
Chanelmuslim.com juga turut mengeksplor ragam topik islami seperti hukum syariah, tips
umroh,
trend fashion muslim,
travel, tips dan fakta kesehatan, resep
masakan ciamik, dan lain-lain. Namun, tulisan yang paling menarik perhatian
saya adalah pada bagian rubrik
Jendela Hati.
Rubrik Jendela Hati Chanelmuslim.com yang bikin jatuh hati
Kenapa saya suka dengan tulisan-tulisan
Jendela Hati? Karena membacanya tidak seperti membaca artikel web pada umumnya, tetapi
seperti sedang ngobrol dan curhat dengan sosok ibu. Sosok ibu cerdas yang apa
adanya, yang senang membicarakan tumbuh kembang anaknya, dan senang berkelakar
tentang lika-liku dunia yang semakin hari semakin aneh saja.
FYI, ternyata rubrik
Jendela Hati
itu ibarat sub-chanel dari
Chanelmuslim.com. Tulisan-tulisannya dibuat langsung oleh founder
Chanelmuslim.com, yaitu ibu Fifi.
P. Jubilea. Meski belum saling mengenal, tetapi saya merasa menemukan sosok
teman sekaligus mentor dalam tulisannya. Dalam satu titik, bahkan saya merasa
seperti menemukan diri saya sendiri dalam tulisan-tulisannya.
Ada sedikit rasa tidak percaya sekaligus bangga dalam hati saya ketika saya
mengetahui bahwa sosok inspiratif seperti ibu Fifi memiliki masa kecil yang
tidak jauh berbeda dari saya. Diskriminasi sudah menjadi makanan sehari-hari
bagi saya sewaktu kecil. Dulu saya memang belum punya apa-apa, bapak ibu saya
bukan orang berada, orang seperti kami memang familiar dengan luka
nestapa.
Diskriminasi membuat saya tumbuh menjadi sosok yang kurang percaya diri. Yang
terekam dalam memori saya adalah sekeras apapun saya berusaha, saya tidak akan
pernah dihargai. Saya juga menjadi anti dalam meminta pertolongan, karena
pertolongan memang tak pernah menghampiri, kecuali dari sang ilahi. Saya
adalah sosok yang selalu mengandalkan diri sendiri.
Saya bersyukur sekarang sudah memiliki segala hal yang dulu saya 'semogakan'.
Kemampuan finansial saya pribadi sudah sangat cukup, ditambah sekarang saya
memiliki suami yang luar biasa sepaket dengan keluarga mertua yang baiknya
kebangetan dan gak masuk akal, sampai saya sering ngebatin
"Kok ada ya keluarga sebaik ini?"
Ada satu kutipan dalam artikel tersebut yang sangat setujui:
"Semua perlakuan yang kita dapatkan di masa kecil akan berpengaruh pada
bagaimana kita berlaku ketika kita dewasa"
Pikiran saya jadi terbuka. Saya yang sekarang memang produk dari masa kecil
saya.
Saya yang sekarang selalu melakukan segala hal sendiri, tidak suka dibantu, dan jarang
mengkomunikasikan kesulitan yang saya hadapi.
Padahal sekarang saya sudah bersuami. Segala hal sepatutnya
dikomunikasikan. Saat ini saya bukan lagi kapten dari kapal yang mengarungi lautan bernama kehidupan. Sesaat setelah ijab kabul diucapkan, kini kendali kapal sudah bukan lagi milik saya.
Saya akhirnya putuskan untuk terbuka dan mengkomunikasikan masa lalu saya. Apa yang mengganggu pikiran saya, hal-hal yang saya harapkan dari suami saya, alasan mengapa saya begini dan begitu. Sekarang saya bagaikan air laut di Polynesia, sangat transparan, tidak ada lagi yang saya sembunyikan.
Keterbukaan saya terhadap masa lalu ternyata men-trigger suami saya untuk turut membuka diri. Dia juga bercerita tentang ini dan itu. Alasan dibalik sikap dan kebiasaannya kini sudah saya ketahui. Lega rasanya. Ternyata berkomunikasi itu seenak dan semudah ini.
Salah satu hal yang dibenci Allah adalah suudzon alias berprasangka negatif. Kalau kita tidak terbuka, justu memancing adanya prasangka negatif dalam diri orang lain. Maka komunikasi sangatlah penting, apalagi dalam berumah tangga. Sudah setahun menikah, saya baru paham hal-hal mendasar begini.
Oia, bicara soal suudzon mengingatkan saya dengan artikel dari Chanelmuslim.com yang pernah saya baca, yang berjudul: 12 Pemicu Pertengkaran Suami Istri. Salah satu pemicu pertengkaran suami istri adalah jika salah satu atau salah dua di antara kita ada yang selalu berpikiran negatif. Setelah berselancar berlama-lama di Chanelmuslim.com saya menemukan korelasi antar masing-masing artikel, karena tiap artikelnya sangat terstruktur, simple, dan terorganisir.
|
Tampilan situs web chanelmuslim.com |
Selain tulisan yang berkualitas dan membantu menjadi pedoman keluarga muslim Indonesia, situs
Chanelmuslim.com juga memberikan pengalaman
user interface yang menyenangkan.
Font tulisan cukup besar dan jelas, navigasi menu juga terstruktur dengan rapih, tata letak (
layout) situs web nya juga tidak membingungkan, dan yang terpenting: i
klan-iklan yang ditampilkan dalam situs web tidak berlebihan dan tidak makan tempat.
Situs web
Chanelmuslim.com juga termasuk
fast-loading, sehingga tidak berat, dan nyaman untuk dibaca di berbagai
device, tidak hanya pada PC atau komputer saja.
Oh ya, saya senang sekali dengan situs-situs web yang memiliki night mode alias mode malam. Terkadang kalau terlalu lama melihat layar, mata jadi mudah lelah. Dengan adanya mode malam ini, kita bisa lebih nyaman berlama-lama membaca tulisan di layar.
Nah, tunggu apalagi?
Butuh bahan bacaan dengan beragam topik islami? Sedang mencari media pendidikan dan keluarga Indonesia? Yuk, kunjungi
Chanelmuslim.com, dan dapatkan tulisan menarik nan otentik!
Meski bernama Chanel Muslim, situs web ini sebenarnya menyasar seluruh lapisan masyarakat, tidak hanya untuk keluarga muslim. Beberapa rubrik tulisan
Chanelmuslim.com dapat diterapkan secara universal.
#BlogCompetitionChanelMuslim.com
[no_Sidebar]
Komentar